Tanggul di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, dilaporkan mengalami kebocoran dalam beberapa hari terakhir. Kerusakan ini terjadi akibat korosi pada struktur beton dan tekanan tinggi dari air laut.

Kasudin SDA Jakarta Utara, Herisuandi, menjelaskan bahwa tekanan air laut yang cukup besar menjadi salah satu pemicu utama kebocoran. Selain itu, zat klorin dalam air laut mempercepat kerusakan beton pada tanggul.
“Penyebab utama kebocoran adalah tekanan tinggi dari air laut, ditambah korosi pada beton akibat kandungan klorin di air laut,” kata Herisuandi saat ditemui di lokasi, Jumat (5/12).
Herisuandi menambahkan, kebocoran tanggul bukan hanya akibat tekanan air, tetapi juga dipengaruhi faktor lingkungan dan perubahan iklim global. Pemanasan global menyebabkan kenaikan permukaan air laut, sementara fenomena penurunan tanah (land subsidence) memperparah kondisi tanggul.

“Global warming meningkatkan ketinggian air laut, dan penurunan tanah juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi tanggul,” jelasnya.
Rencana Perbaikan Permanen Dimulai 2026
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menyiapkan rencana jangka panjang untuk memperkuat tanggul Muara Baru. Saat ini, Dinas SDA sedang menyusun detail engineering untuk pembangunan struktur tanggul baru yang lebih kokoh.

“Target kami, pengerjaan bisa dimulai pada tahun anggaran 2026 dan selesai pada 2027,” ungkap Herisuandi.
Dalam rencana perbaikan, kemungkinan akan ditambahkan tanggul baru di sisi luar dengan konstruksi spun pile, yang dianggap lebih kuat.
“Kemungkinan akan ada penambahan tanggul di sisi luar menggunakan konstruksi spun pile, seperti yang sudah diterapkan di Pelabuhan Nizam Zachman,” katanya.
Koordinasi dengan berbagai pihak terkait juga menjadi fokus Dinas SDA sebelum pelaksanaan proyek. Selain Pelindo dan pihak Nizam Zachman, pihak swasta seperti Pluit Sakti Kharisma dan Bina Karya akan diundang untuk membahas tanggung jawab masing-masing dalam penanganan tanggul.
Sementara itu, kebocoran tanggul saat ini telah ditangani sementara. Dinas SDA Jakarta Utara menggunakan karung pasir untuk menambal retakan dan menahan aliran air laut agar tidak semakin meluas.
Sumber : blibli99.id