Gelombang Laut Capai 6 Meter, BMKG Minta Masyarakat Waspada

Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini mengenai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di sejumlah perairan Indonesia pada periode 4 hingga 7 Agustus 2025.

BMKG menjelaskan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari tenggara menuju selatan dengan kecepatan antara 4 hingga 25 knot. Sementara itu, angin di wilayah selatan bergerak dari tenggara menuju barat daya dengan kecepatan 6 hingga 30 knot.

Beberapa daerah tercatat memiliki kecepatan angin tertinggi, yakni dari Lampung hingga Samudra Hindia Selatan, Banten hingga Laut Arafuru, serta Samudra Hindia Barat.

1. Gelombang laut meningkat hingga 2,5 meter

Akibat pola angin tersebut, tinggi gelombang di beberapa perairan diperkirakan meningkat hingga 1,25–2,5 meter. Wilayah terdampak antara lain Laut Banda, Laut Arafuru bagian timur, Laut Jawa bagian timur, Laut Bali, Laut Flores, Selat Makassar bagian tengah, Laut Seram, Laut Arafuru bagian tengah dan barat, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sumbawa, Laut Jawa bagian tengah dan barat, serta Selat Karimata bagian selatan.

2. Gelombang di beberapa titik bisa mencapai 4 meter

Di sejumlah titik lain, gelombang diprediksi bisa lebih tinggi, mencapai 4 meter. Area tersebut mencakup Samudra Hindia selatan NTB, Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia selatan NTT, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, dan Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai.

3. Gelombang berpotensi hingga 6 meter, masyarakat diimbau waspada

BMKG juga memprakirakan gelombang sangat tinggi, antara 4–6 meter, terjadi di beberapa wilayah Samudra Hindia, antara lain selatan Bali, selatan Jawa Timur, selatan Jawa Barat, barat Lampung, selatan DI Yogyakarta, selatan Jawa Tengah, dan selatan Banten.

Dengan kondisi ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang beraktivitas di laut menggunakan perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, kapal kargo, maupun kapal pesiar, mengingat risiko keselamatan yang meningkat akibat gelombang tinggi.

Sumber : blibli99.id